BAB
I
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupan bermasyarakat beragama ataupun bernegara kita perlu adanya saling
toleransi antar sesama, baik dalam lingkup kecil ataupun dalam lingkup besar,
baik sama tetangga ataupun sesama kaum muslimin wal muslimati, jangan sampai
kita sebagai makhluk sosial yang berbangsa dan bernegara saling menjatuhkan,
saling menjelekan ataupum saling menyiksa sesama manusia.
Maka
dari itu jika kita lihat persepsi di atas, kita bisa mengambil secercah
permasalah yang sangat mendasar, terutama dalam aspek kehidupan kita sesama
muslim, dalam negarapun kita sudah di ajarkan untuk saling mengasihi sesama
warga Negara, jangan sampai kita sebagai warga Negara tapi saling
menjatuhkandan, menyusahkan orang lain.
maka dari itu kami mengkonteks sebuah hadits
untuk kita sama – sama kaji agar kita sebagai kaum muslimin bisa saling
mengasihi, membantu dan mampu melapagkan kesusahan orang lain. Apalagi dalam
agama kita di wajibkan untuk saling membantu sesame muslim, dalam sebuah
keterangan di jelaskan dalam kalimat Hablum Mina Allah Wa Hablum Minan Nas.
Sebenarnya
masih banyak lagi alasan – alasan yang sangat mendasar dalam melatarbelakangi
permasalahan ini, berawal dari kesusahan orang lain yang bisa mengetuk hati
kita untuk membantunya, itulah inti dari latar belakang permasalahan makalah
ini.
B.
Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang di atas, kami menyimpulkan beberapa
perumusan masalah dalam makalah ini, diantara nya :
1.
Apa Hadits yang
menjelaskan tentang melapangkan kesusahan orang lain?
2.
Apa isi Kandungan
Hadits nya ?
3.
Apa Hikmah
Hadits nya ?
Dalam rumusan
masalah di atas, kami berharap kepada sahabat untuk bisa menambahkan materi
ataupun memberikan masukan motivasi yang bisa mendorong kita semua semakin
berpotensi,
C.
Tujuan
Penulisan
Dalam konteks berbagai makalah yang ada, dari yang satu dan yang
lainnya pasti mempunyai tujuan – tujuan penulisan dalam penyusunan makalah nya,
maka dari itu ada beberapa tujuan penulisan dalam penyusunan makalah ini yang
kami berikan diantaranya ;
1.
Kita bisa
berintropeksi diri bahwa kita sebagai manusia pasti saling membutuhkan antara individu
ataupun non individu.
2.
Kami berharap
sesudahnya kita mengkaji makalah ini kita bisa tambah saling bersosialisasi dan
saling menolong antar sesame.
3.
Bisa menjadi
cerminan untuk kita semua, agar lebih memperhatikan orang lain.
Dan masih
banyak lagi tujuan – tujuan yang belum bisa kami paparkan, namun kami berharap
dari berbagai tujuan di atas dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita.
D.
Kegunaan
Makalah
Kegunaan
makalah yang kami susun di antaranya :
1.
Sebagai bahan
materi penunjang studi Hadits.
2.
Sebagai
motifasi dalam kehidupan kita karna dalam makalah ini banyak factor-faktor yang
melatih kita untuk saling membantu sesama manusia.
3.
Sebagai
cerminan untuk kita semua, agar lebih memperhatikan orang lain.
BAB
II
Melapangkan
Kesusahan Orang Lain
A.
Hadits Tentang
melapangkan Kesusahan Orang Lain
Dari
berbagai kitab hadits yang kami kaji, banyak sekali keterangan hadits yang
menjelaskan tentang kewajiban kita sebagai orang muslim kepada sesame muslim
salah satu nya adalah melapangkan kesusahan orang lain. Sebagaimana dalam
kutipan teks hadits yang terdapat dalam kitab Ar Ba`in Nawawi karagan Imam
Yahya Ibnu Syarifuddin An – Nawawi di jelaskan sebagai berikut :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ. متفق عليه
Artinya
“ Dari Abu
Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai
kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya
di Hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitann niscaya
akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib)
seorang muslim Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu
menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh
jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga.
Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah
dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka
ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi
malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa
yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Muttafaq
alaih).
B.
Kandungan
Hadits
1.
Siapa yang membantu seorang muslim dalam
menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia dapatkan pada hari kiamat sebagai
tabungannya yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang sangat sulit
tersebut.
- Sesungguhnya pembalasan disisi Allah
ta’ala sesuai dengan jenis perbuatannya.
- Berbuat baik kepada makhluk merupan cara
untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala.
- Meluruskan niat dalam rangka mencari ilmu
dan ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amal dan
usahanya sia-sia.
- Memohon pertolongan kepada Alla ta’ala dan
kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan terlaksana kecuali karena
kemudahan dan kasih sayang-Nya.
- Selalu membaca Al Quran, memahaminya dan
mengamalkannya.
- Keutamaan duduk di rumah Allah untuk
mengkaji ilmu.
- Tidak ada kerugian bagi orang yang suka
menolong sesame
- Banyak sekali balasan dari Allah Swt,
kepada orang yang senang membantu sesame kaum muslim.
- Bisa menambah kedekatan persaudaraan
sesame muslim.
C.
Hikmah Hadits
1.
Membantu kesusahan orang lain
Membantu saudaranya untuk terlepas dari kesulitan merupakan kebajikan yang mendatangkan pahala yang sangat besar baik di dunia maupun di akhirat. Kesulitan apapun dan bantuan dalam bentuk apapun.
Membantu saudaranya untuk terlepas dari kesulitan merupakan kebajikan yang mendatangkan pahala yang sangat besar baik di dunia maupun di akhirat. Kesulitan apapun dan bantuan dalam bentuk apapun.
2.
Menutup Aib
Menutup aib saudaranya wajib hukumnya. Baik saudaranya banyak berdosa lebih-lebih yang taat. Membuka aib hanya boleh dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dengan tetap memenuhi ketentuan syariat.
Menutup aib saudaranya wajib hukumnya. Baik saudaranya banyak berdosa lebih-lebih yang taat. Membuka aib hanya boleh dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dengan tetap memenuhi ketentuan syariat.
Dalam Firman Allah Swt, di jelaskan :
قال
اللَّه تعالى: { وتعاونوا على البر والتقوى } .
Allah Ta'ala berfirman: "Dan
tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan." (al-Maidah: 2)
وقال تعالى:
{
والعصر، إن الإنسان لفي خسر، إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات، وتواصوا بالحق، وتواصوا بالصبر }
Allah Ta'ala juga berfirman: "Demi masa,
sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amalan-amatan shalih, juga suka sating pesan-memesan dengan
kebenaran serta saling pesan-memesan
dengan saling kesabaran." (al-'Ashr:
1-3)
Dan
dalam konteks pendapat Imam Syafi`I di jelaskan sebagai berikut :
قال الإمام الشافعي رحمه اللَّه كلاماً معناه: إن الناس أو أكثرهم
في غفلة عن تدبر هذه السورة.
Imam as-Syafi'i rahimahullah mengucapkan suatu
uraian yang maksudnya ialah bahwasanya seluruh manusia atau sebagian besar dari
mereka itu terlalai untuk memikir-mikirkan isi kandungan surat ini.
Dan
di jelaskan dalam hadits yang di riwayatkan Oleh Abi Abdir Rahman Bin Zaid Bin
Kholid Al – Juhanni RA. :
عن أَبي عبدِ الرحمن زيدِ بن خالدٍ
الْجُهَنيِّ رضيَ اللَّه عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ
وسَلَّم : مَنْ جهَّزَ غَازِياً في سَبِيلِ اللَّه فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ
غَازِياً في أَهْلِهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا" متفقٌ عليه .
Artinya
Dari
Abdur Rahman bin Zaid bin Khalid al-Juhani r.a., katanya: "Nabiullah
s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memberikan persiapan - bekal - untuk
seseorang yang berperang fisabilillah, maka dianggaplah ia sebagai orang yang
benar-benar ikut berperang - yakni sama pahalanya dengan orang yang ikut
berperang itu. Dan barangsiapa yang meninggalkan kepada keluarga orang yang
berperang - fi -sabilillah - berupa suatu kebaikan - apa-apa yang dibutuhkan untuk kehidupan keluarganya itu,
maka dranggap pulalah ia sebagai orang yang benar-benar ikut berperang."
(Muttafaq 'alaih)
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
A.
Siapa yang membantu seorang muslim dalam
menyelesaikan kesulitannya, maka dia akan dapatkan pada hari kiamat sebagai
tabungannya yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang sangat sulit
tersebut.
- Sesungguhnya pembalasan disisi Allah
ta’ala sesuai dengan jenis perbuatannya.
- Berbuat baik kepada makhluk merupan cara
untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala.
- Meluruskan niat dalam rangka mencari ilmu
dan ikhlas di dalamnya agar tidak menggugurkan pahala sehingga amal dan
usahanya sia-sia.
- Memohon pertolongan kepada Alla ta’ala dan
kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan terlaksana kecuali karena
kemudahan dan kasih sayang-Nya.
2.
Saran
Dengan segala
hormat kepada para sahabat yang menyimak dan membaca makalah ini apabila ada
kesalahan baik dari segi tata bahasa, terjemahnya ataupun penjelasannya kurang
baik.
Dengan besar
hati kami mohon sarannya dan motifasinya agar
tugas yang akan datang lebih baik dari sekarang. terimakasih
DAFTAR
PUSTAKA
v Anshori Ismail, Hadits Ar
Bain Nawawi Kompilasi. 2009
v Imam Yahya Ibnu Syarifuddin An – Nawawi, Syara Kitab Ar Bain
Nawawi. PT. Toha Putra, Semarang 2002
v Imam Abi Zakaria Ibnu Syarif An – Nawawi. Kitab Riyadus
Sholihin. Percetekan Darul Ihya Indonesia
v Anshori Ismail, Riyadus Sholihin Kompilasi. 2009